Zaman sekarang perkembangan teknologi sangat cepat. Zaman dulu hanya ada media cetak, semakin berkembangnya zaman dari tahun ke tahun, muncullah media-media baru seperti berita elektronik contohnya : televisi, radio. Televisi kita men-set kita dalam komunikasi yang stabil dengan dunia, tetapi itu dikerjakan dengan sebuah permukaan yang air mukanya tampak tersenyum adalah tidak dapat dirubah. Masalahnya tidak hanya televisi yang menyajikan kita dengan masalah tayangan hiburan tetapi juga semua tayangan yang disajikan sebagai hiburan.
Bahkan sekarang sudah ada internet. Apa yang kita tidak ketahui, jika kita mencarinya lewat internet yang sering di kenal di “Mbah Google”, kita akan mengerti apa yang kita cari. Terkadang internet ada hal positif dan hal negatifnya. Hanya orang-orang yang tidak bisa memanfaatkan new media dengan baek yang menyalahgunakan pengguna tersebut.
Seperti apa yang kita lihat, peningkatan interaksi antara audience dalam konteks Media Baru ini juga diartikan dalam teori post struktural dimana cenderung untuk memahami audience sebagai partisipan yang aktif dalam menciptakan sebuah makna. Website seperti Youtube, MySpace dan Facebook, muncul untuk merefleksikan pemahaman akan hal ini, sebagai ‘kultur partisipan’; dimana mereka tidak hanya menciptakan komunitas virtual mereka sendiri namun juga memperbolehkan audience untuk juga menjadi ‘produser’, sama baiknya dengan menjadi ‘penerima pesan’ dari sebuah media.
Teori ‘fandom’ sangat penting disini dengan internet yang memperbolehkan fans dalam berbagai macam kultur untuk menciptakan komunitas virtual yang menambahkan pemahaman original dan bahkan konten dari apa yang mereka sukai. Sebagai contoh, pertumbuhan dari ‘fiksi slash’, memperbolehkan audiencenya untuk aktif berpartisipasi dalam produksi dengan menciptakan materi ekstra-tekstual tentang tayangan televisi favorit mereka. Akibatnya daripada hanya memperlihatkan essensi komersial dan menjadi inaktif, dalam dunia pots modern, mereka bisa mengkonsumsi diri mereka sendiri sebagai hal positif dan berperan sebagai partisipan yang baik.
Mungkin hanya itu pendapat dari saya. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar