Senin, 07 Maret 2011

TENTANG WEB SCIENCE

Pengertian Web Science:

Web Science adalah kajian sains dari web yang lahir dari sistem informasi. Pada web science membutuhkan pemahaman akan web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi.

Sejarah Web Science:

Kelahiran Web Science didorong oleh pergerakan generasi Web dari Web 1.0 ke Web 3.0.Sejak diperkenalkan Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee, perkembangan yang terjadi luar biasa.

Perbedaan utama dari setiap generasi adalah pada Web 1.0 masih bersifat read-only, pada Web 2.0 bergerak ke arah read-write,sedangkan pada Web 3.0 mengembangkan hubungan manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke mesin.

Pada Web 2.0 kegiatan jejaring sosial sudah dimulai, dengan semakin popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, friendster dan sebagainya. Tetapi kendala utama pada Web 2.0 adalah penangan untuk pertukaran data atau interoperabilitas masih sulit.

Web 3.0 mencoba menyempurnakan Web 2.0 dengan memberikan penekanan penelitian pada Semantic Web, Ontology, Web Service, Social Software, Folksonomies dan Peer-to-Peer. Penelitian ini sangat memperhatikan ‘budaya’ sebuah komunitas terhadap kebutuhan akan sebuah data atau informasi.

Perbandingan

Sebagai perbandingan pada era Web 1.0 orang akan bangga dengan situs pribadi miliknya. Namun pada era Web 2.0 banyak situs pribadi menjelma menjadi blog. Konsep Web 2.0 memberikan akses lebih kepada pengunjungnya sehingga web lebih dinamis. Contoh riil yang terlihat adalah kehadiran Wikipedia. Sebelum lahirnya wikipedia, sebuah situs ensiklopedia besar mungkin harus dibuat oleh jutaan pakar ahli. Namun pada wikipedia (Web 2.0), para pengunjung dibiarkan mengedit konten situs tersebut. Hasilnya perkembangan Wikipedia terlihat bagaikan fungsi logaritma natural.

Pada Web 3.0 semua seakan termanjakan. Konsep semantik web akan semakin diperkuat dengan visualisasi yang semakin bagus dan pemberian kecerdaan buatan. Beberapa aplikasi web yang mendekati konsep Web 3.0 adalah Second Life dan Google Co-op. Second Life memberikan simulasi dunia menjadi sebuah dunia virtual. Google Co-op merupakan search engine namun dengan fitur yang lebih kaya.

Teknologi Web 2.0 dan Bayangan Web 3.0
Konsep Web 2.0 membawa perubahan besar dalam cara pandang terhadap Web. Fitur teknologi yang ditawarkan antara lain :

1. Rich Internet Application

RIA merupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi layaknya aplikasi desktop. Alhasil tempilan web semakin kaya. RIA dapat diimplementasikan dengan Ajax, Silverlight, Flash, Google Web Toolkit, dan sebagainya.

2. Folksonomy

Folksonomy merupakan metode untuk menciptakan dan mengatur tag dalam mengategorikan konten. Pada Web 2.0 pemberian tag tidak hanya menggunakan sebatas teks hyperlink, namun dapat berupa image.

3. Mashup

Merupakan aplikasi web yang melakukan kombinasi data banyak sumber dalam satu konten. Contohnya terlihat pada Google Map yang mengambil data dari Google dan data real estate Craiglist . metode pengambilan data dapat melalui web feed (RSS atau Atom), web servicer, ataupun screen scraping.

4. Software Wiki/Forum

Disini terlihat kebebasan akses pengunjung dalam mengubah konten web. Contohnya dapat dilihat di Wikipedia dan beberapa situs-situs forum.

5. Syndication

Syndication menyediakan web feed sehingga memungkinkan pengguna dapat mengetahui konten web tanpa harus mengunjungi web tersebut. Format yang umum digunakan adalah RSS dan Atom. Syndication digunakan untuk berkolaborasi atau bahkan memonitori.

Beberapa pengamat web mulai membayangkan konsep web dimasa depan. Beberapa bayangan konsep Web 3.0 antara lain:

1. Realisasi Semantic Web

Semantic web cukup dipercaya sebagai wujud dari Web mendatang, dengan kecerdasan buatan, Web mendatang diharapkan akan merealisasikan konsep semantic web dan menjadi generasi selanjutnya dari WWW.

2. Evolusi 3D

Tidak mengherankan bahwa kemampuan 3D selalu merupakan cerminan masa depan, evolusi 3D telah terjadi pada game animasi, dan lain-lain, walaupun saat ini masih belum mengubah mayoritas wajah web. Tampilan 3D bisa jadi memang dihindari oleh sebagian pengakses Internet karena tampilan dan proses 3D berarti pula pertukaran data yang lebih besar dan tentu berpengaruh pada kecepatan maupun biaya yang dikeluarkan. Tentunya, evolusi 3D ini hanya akan berhasil jika infrastruktur di masa mendatang telah mendukung pengguna Internet pada umumnya.

3. Web sebagai Database

Masih sering kita dengar istilah web statik dan web dinamis, Skema OWL. web statik menunjukkan bahwa website tersebut selalu memberikan informasi yang sama sebagai respon pada setiap pengunjung yang mengaksesnya. Sementara web dinamis merupakan kebalikannya, di mana informasi yang diberikan website tersebut dapat berubah secara interaktif tergantung pada kondisi dan konteks yang distimulasikan oleh pengguna. Pada Web mendatang, diharapkan website merupakan database dan tentunya semakin interaktif dan dinamis kepada pengunjung, atau dinamakan dengan Data Web. Salah satu teknologi yang dikembangkan adalah SPARQL yang menyediakan bahasa query standard dan Application Programming Interface (API) untuk menelusuri database RDF yang terdistribusi pada website.

4. Executable

Pengunjung akan ditambah lagi hak menjadi executable, mengizinkan Anda memodifikasi website itu sendiri. Dapat disimpulkan untuk mewujudkan Web mendatang, maka harus didukung oleh kemampuan dan teknologi yang merealisasikan transformasi dari web yang terpisah secara aplikasi dan penyimpanan data, menjadi saling berinteraksi sesama mesin. Interaksi tidak hanya terjadi antara pengunjung dan website, tetapi juga di antara website itu sendiri dalam formatnya sendiri. Istilah World Wide Web bisa jadi berubah menjadi World Wide Database untuk menunjukkan database yang terdistribusi dan dimungkinkan dengan adanya teknologi yang mendukung semantic web.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar